Tampilan citra satelit 2014-2017 (olahan Digital Globe) yang menunjukkan deforestasi di konsesi HTI Fajar Surya Swadaya (Djarum Grup) di Kalimantan Timur.
5 Agustus 2018 - Asia Pulp & Paper (APP) dan Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL) masih membeli kayu dari perusahaan yang menebang hutan alam, sebagaimana terlihat dalam laporan realisasi pemenuhan bahan baku industri yang tercatat di sistem resmi pemerintah, atau biasa disebut Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI)Online.
Kedua grup ini pada tahun 2017 tercatat membeli kayu dari PT Fajar Surya Swadaya (FSS), salah satu konsesi Hutan Tanam Industri (HTI) di Kalimantan Timur, yang berdasarkan analisis citra satelit menebang habis hutan alam sekitar 20.000 hektar sejak tahun 2013. APP bahkan tercatat juga membeli kayu dari PT Silva Rimba Lestari, konsesi HTI lainnya di Kalimantan Timur yang berdasarkan analisis citra satelit menebang habis hutan alam sekitar 12.000 hektar sejak 2013.
Temuan bahwa APP dan APRIL ternyata masih membeli kayu dari konsesi HTI yang menebang hutan alam ini tentu saja memunculkan pertanyaan mendasar terhadap kesungguhan komitmen nol-deforestasi (zero deforestation) dan penghormatan hak asasi manusia dalam rantai pasok keduanya. APP menyatakan komitmen tersebut pada tahun 2013, yang kemudian diikuti APRIL tahun 2015. Apalagi, tanpa menyampaikan data meyakinkan mengenai kesanggupan pasokan hutan tanamannya, baik APP maupun APRIL sedang meningkatkan secara signifikan kapasitas pabrik pulp dan/atau pengolahan hilirnya.
SELENGKAPNYA:
-Citra Satelit: Deforestasi di FSS
Diperbaharui dari rilis sebelumnya: (15 Agustus 2018) Beli kayu deforestasi Djarum Group di Kalimantan Timur, APP dan APRIL langgar komitmen zero deforestation.